Densus 88 AT atau Datasemen Khusus 88 AT merupakan pasukan elit Mabes Polri yang bertugas menanggulangi terorisme dan penegakan hukum domestik Indonesia. Dianggotai kurang lebih 400 personil, densus 88
terdiri dari para ahli investigasi, tim gegana dan penembak jitu
diharapkan mampu meredam terorisme yang kian marak menghantui kehidupan
di Indonesia sehingga melunturkan kepercayaan dunia luar terhadap
keamanan dan stabilitas negara.
Semua yang berbau "teroris" akan di
berangus oleh team ini terutama orang-orang yang berjenggot dan memakai
gamis dan pernah berjihad di konflik ambon maupun poso, aupun dalam
membantu saudaranya yang di bantai macam di perang Bosnia, Ambon, Poso
dan mereka memang sejatinya
team ini di bentuk dan di biayai oleh Amerika untuk memberangus musuh
musuh Islamnya karena Amerika dan Bos nya Amerika yaitu Israel takut
akan kebangkitan Islam terutama kaum mujahidin yang terbukti tangguh
dalam medan peperangan dalam mengusir penjajah di negaranya dan berusaha sekuat tenaga untuk membentuk public opinion bahwa
mujahidin adalah terorris, dan proses ini berlangsung secara sistematis
di dukung oleh ribuan media terutama media TV seluruh dunia termasuk
Indonesia (terutama TV One, METROTV dan RCTI) yang dimulai dengan
penghancuran WTC New York 9/11, yang terbukti nyata bahwa pelakunya adalah amerika sendiri .
Dan
mereka selalu menggambarkan kekerasan yang dilakukan muslim apapun
bentuknya sementara mereka selalu menyembunyikan kebiadaban yang
dilakukan oleh kaum kristenisasi
(kasus ambon dan kasus poso) apalagi yahudi yang dengan seenaknya
membantai muslimin palestina dan selalu di bela oleh biang teror dunia
yaitu amerika cs, amerika adalah negara agresor paling aktif di dunia
yang dengan pengecutnya mengeroyok dan membantai ratusan ribu rakyat
irak dan afganistan dan selalu mendapat penghargaan dari kebanyakan
media tv dunia.
Sementara non muslim bebas menggunakan
pistol, seperti preman di kerusuhan depan Pengadilan Negeri (PN)
Jakarta Selatan (29/9) dan pendeta di HKBP di bekasi yang menembak
pemrotes kesewenang-wenangan HKBP di Bekasi, malah tidak di proses sama
sekali, malah pendeta yang bersangkutan diberitakan menjadi korban
penusukan oleh muslim bekasi padahal pisau yang digunakan penusukan
adalah kepunyaan orang-orang HKBP yang berhasil direbut oleh pihak
muslim dalam sebuah kerusuhan yang tidak seimbang dimana jumlah HKBP
diperkirakan berjumlah 200 orang sementara pihak muslim hanya berjumlah
10 orang, penindasan kaum minoritas terhadap mayoritas.
Salah satu senjata yang dilepas oleh musuh Islam atau murtadin/munafik adalah jargon yang menyatakan bahwa 'Islam tidak mengajarkan kekerasan' dan dengan jargon ini diharapkan agar umat Islam selalu menerima apa adanya sementara amrik bisa dengan seenaknya mengobok obok umat Islam, padahal kekerasan dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa agar umat Islam bisa bertahan dari serangan iblis yang sangat biadab.
Salah satu senjata yang dilepas oleh musuh Islam atau murtadin/munafik adalah jargon yang menyatakan bahwa 'Islam tidak mengajarkan kekerasan' dan dengan jargon ini diharapkan agar umat Islam selalu menerima apa adanya sementara amrik bisa dengan seenaknya mengobok obok umat Islam, padahal kekerasan dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa agar umat Islam bisa bertahan dari serangan iblis yang sangat biadab.
Fitnah Dajjal sedang merajalela dan hal ini sudah di peringatkan oleh Nabi.
Harus
diakui bahwa Indonesia sekarang tidak lebih dari negara bonekanya
Amerika yang nota bene adalah kaki tangan Israel, karena kekayaan
Amerika hampir semua di kuasai oleh "The real terorrist" penjajah
Zionist Yahudi Israel, semua orang sudah tahu betapa Amerika senang
mengobarkan peperangan dan selalu mengeroyok musuh-musuh Israel dan
mereka malah meneriakan bahwa Islam adalah agama perang, maling teriak
maling, dan mereka selalu melindungi israel walaupun israel sudah
menjajah tanah palestina sejak tahun 48.... dan mentolerir semua terror
dan kebiadaban israel di tanah palestina.
Densus 88 AT
diresmikan kewujudannya pada 26 Agustus 2004 oleh Kepala Kepolisian
Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Firman Gani, anggota awal densus 88 hanya berjumlah 75 yang dikepalai Ajun Komisaris Besar Polisi Tito Karnavian, atas restu dari CIA.
Angka 88 merupakan simbol dari sepasang borgol yang bermakna tugas densus 88
akan terus berkesinambungan dalam menjaga stabilitas negara dan
memerangi terorisme. Makna lain angka “88″ adalah merujuk pada angka
korban bom Bali pada tahun 2002 dari pihak Australia, yang
terbukti kuat bahwa ledakan yang terjadi berasal dari ledakan micro
nuke, bom buatan israel...!
rekayasa ini adalah trik untuk melahirkan kaki tangan Amerika di Indonesia yaitu Densus88 yang sejatinya di tugaskan untuk menjegal mujahidin, sementara mereka (Polri) melupakan sama sekali akan ribuan korban muslim di kerusuhan ambon dan poso. Dan mereka juga tidak mau tahu akan laskar kristus yang telah secara biadab mengobarkan kerusuhan ambon, kesadisan mereka melebihi kesadisan PKI dan memang kesadisan tersebut termaktub dalam alkitab :
rekayasa ini adalah trik untuk melahirkan kaki tangan Amerika di Indonesia yaitu Densus88 yang sejatinya di tugaskan untuk menjegal mujahidin, sementara mereka (Polri) melupakan sama sekali akan ribuan korban muslim di kerusuhan ambon dan poso. Dan mereka juga tidak mau tahu akan laskar kristus yang telah secara biadab mengobarkan kerusuhan ambon, kesadisan mereka melebihi kesadisan PKI dan memang kesadisan tersebut termaktub dalam alkitab :
"Akan
tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya,
bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku"
(Lukas 19:27)
(Lukas 19:27)
"Jangan
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku
datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. (35) "Sebab Aku
datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya,
menantu perempuan dari ibu mertuanya, (36) dan musuh orang ialah
orang-orang seisi rumahnya."
(Matius 10:34-35)
(Matius 10:34-35)
(13.)Ada
orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah
menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti
kepada allah lain yang tidak kamu kenal,
(14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,
(15)maka BUNUHLAH dengan mata pedang penduduk kota itu, dan TUMPASLAH dengan mata pedang kota itu SERTA SEGALA ISINYA DAN HEWANNYA.
(16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan HARUS KAU BAKAR HABIS KOTA dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.
(17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
(18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."
( Ulangan 13 : 13-18 )
"Kasih" hanyalah manis di bibir... waspadalah... waspadalah....
(14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,
(15)maka BUNUHLAH dengan mata pedang penduduk kota itu, dan TUMPASLAH dengan mata pedang kota itu SERTA SEGALA ISINYA DAN HEWANNYA.
(16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan HARUS KAU BAKAR HABIS KOTA dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.
(17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.
(18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."
( Ulangan 13 : 13-18 )
"Kasih" hanyalah manis di bibir... waspadalah... waspadalah....
Adapun persenjataan yang dimiliki densus 88 antara lain senapan Colt M4, Armalite AR-10 dan shotgun Remington 870 disamping kendaraan-kendaraan tempur buatan Amerika termasuk (kabarnya) pesawat C130 Hercules.
Detasemen
khusus 88 (Densus 88) adalah hadiah dari Amerika Serikat yang di
berikan kepada Indonesia yang bertujuan untuk memburu teroris yang ada
di Indonesia. Sesuai dengan hobi sang empunya saat ini yang lagi asik-
asiknya memburu Teroris Global, walaupun Amerika sendiri jika
melakukan teror tak segan segan sampai mengeroyok Iraq dan Afganistan,
di Iraq mereka tak segan segan membom kota Iraq dan membantai pluhan
ribu warga iraq dengan alasan yang di buat-buat kemudian di Afganistan
dengan tanpa rasa malu mereka mengeroyok Afganistan dengan alasan 9/11
padahal mereka sendiri lah yang telah menghancurkan menara kembar New
York, kemunafikan yang nyata.
Skenario
yang hebat pun di lancarkan demi berjalannya kebohongan ini. Mulai
dari penagkapan Abu Bakar Ba’sir yang tidak pernah memiliki bukti yang
jelas sampai dengan umat muslim lainnya yang kebanyakan semuanya di
sembunyikan dari Pers secara langsung. Semua keterangan kebanyakan
berasal dari pihak kepolisian dan tentu saja itu sudah di hiasi oleh
kebohongan yang sangat nyata bahkan dengan tanpa rasa malu ataukah
kemaluan mereka sudah hilang..... mereka menculik anak yang masih bau
kencur... Dua orang di bawah umur yang ikut hilang saat Densus
88 beraksi di Klaten, yakni kakak beradik Ainul Quratul Aini (AQ, 17
tahun), dan Faisal Rafiudin (FR, 13 tahun); (Keduanya adalah anak dari
Medi, 41, warga RT 5 RW XIII Cemani, Sukoharjo); akhirnya bisa
dihubungi. ISAC (Islamic Study and Action Center), saat berbincang
dengan wartawan Muslimdaily di salah satu masjid di kota Solo, melalui
sekretarisnya Endro Sudarsono, menjelaskan, “Kedua anak tersebut sudah
dapat kita (ISAC-red) temui. Bersama mereka juga ada Pak Mulyono,
istrinya, dan anaknya (istri Shogir).”
Menurut
pemaparan Endro, “Ahad (27/6) pagi kemarin, kita bisa bertemu dengan
mereka di Klaten. Sementara, mereka berlima tinggal dengan kerabat yang
ada di Klaten. Yah.., letaknya sekitar 2 kilo-an dari Mapolres
Klaten.”
Ada kejanggalan yang Endro lihat, saat bertemu dengan mereka berlima.
“Pergelangan
tangan Pak Mul terluka, bahkan sampai bernanah,” jelas Endro. Menurut
penyampaian Endro, tangan Mulyono terluka karena di ikat dengan
menggunakan tali.
“Itu karena ketatnya tali yang diikat
ke tangan Pak Mul,” Endro menjelaskan. “Bahkan, Pak Mul sampai di
tampar pipinya,” tambahnya.
Endro menjelaskan, bahwa
Densus 88 telah melakukan pelanggaran HAM. Apalagi dengan ikut di
tangkapnya AQ dan FR, dua anak yang masih di bawah umur.
“Densus 88 telah melanggar UU Nomor 23 tahun 2002 Pasal 16 dan 17, yaitu tentang perlindungan anak.” Kata Endro.
Kemudian
aksi teror Densus88 adalah penangkapan Ustad Abu Jibril yang di
tengarai mendanai kegiatan terorris Indonesia padahal Ustad Abu Jibril
adalah seorang jurnalis pemilik Arrahmah.com dan bahkan beliau masih
punya utang dalam melakukan bisnis medianya. Bahkan
dengan undang-undang yang tak jelas , Ustadz Abu Jibriel pernah
mengalami penangkapan semena-mena, penahanan, dan interogasi oleh Tim
Densus 88 Anti Teror, pada tanggal 14 Juni 2004.
Dimana
penangkapan dan penahanan semena-mena ini dilakukan hanya berdasarkan
dugaan adanya keterkaitan dan atau keterlibatan dengan aktivitas
terorisme oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Masih banyak lagi kasus serupa
yang menimpa umat Islam akibat undang-undang penjerat kaum Muslimin
tersebut, termasuk penahanan yang semena-mena terhadap pimpinan Ar
Rahmah Media, M Jibriel yang hingga kini masih ditahan dan belum jelas
putusannya.
Dalam sebuah kesempatan di salah satu stasiun televisi swasta indonesia (SCTV) Ustadz Abu Jibriel pernah menceritakan kronologis jihad di Afghanistan hingga munculnya isu perang melawan terorisme yang diciptakan oleh Amerika. Menurut beliau pada awalnya Amerika ikut membantu mujahidin Afghanistan ketika memerangi kaum ateis Uni Soviet. Amerika tidak mampu secara langsung memerangi Uni Soviet sehingga dipakailah tenaga mujahidin yang berjihad untuk mengusir penjajah dari negeri Islam tersebut. Sayangnya habis manis sepah dibuang.
Setelah
mujahidin berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet, ganti mujahidin
yang menjadi sasaran dan menjadi musuh Amerika. Melalui agen-agen
mereka, terutama CIA, dimulailah sebuah usaha secara sistematis dan sangat licik untuk
menghabisi alumni Afghanistan baik yang berada di Afghanistan maupun
yang kembali ke negeri asal mereka. Presiden Zia ul Haq, yang banyak
membantu jihad Afghanistan dibunuh, juga Syekh Abdullah Azzam, hingga
pengusiran Syekh Usamah bin Ladin.
Sementara itu, sekitar 10.000
mujahidin disiksa, diintimidasi, ditangkapi dan diteror. Khususnya
mereka yang pulang kampung ke negeri asal mereka. Ustadz Abu Jibriel
dalam mengungkapkan data-data tersebut mengutip sebuah artikel berjudul
“Rencana Jahat di Balik Terorisme”, yang menurut beliau terorisme sangat bertentangan dengan kemuliaan dan ketinggian jihad dalam Islam.
Selanjutnya
Ustadz Abu Jibriel menjelaskan Jihad dalam Islam, yang sangat mulia
dan tinggi kedudukannya. Beliau mengutip dari buku beliau sendiri,
Syubhat-Syubhat Seputar Jihad, di halaman 140. Dalam buku tersebut
disebutkan 8 Keutamaan Jihad Di Jalan Allah, yaitu :
- Jihad di jalan Allah adalah amalan yang tertinggi martabatnya dalam Islam
- Jihad di jalan Allah adalah sebuah jalan utama bagi tegaknya Daulah Islamiah
- Jihad di jalan Allah menjamin seseorang itu surga, diampuni segala dosa dan diberi kemenangan dunia dan akhirat
- Jihad di jalan Allah adalah amal yang paling utama dan tiada tandingannya
- Amalan jihad di jalan Allah dan berada di medan jihad diberikan ganjaran berlipat ganda
- Medan jihad adalah destinasi pelancongan umat Islam
- Kematian adalah suatu kepastian dan sebaik-baiknya kematian adalah mati syahid di medan jihad di jalan Allah
- Medan jihad adalah tempat menyaksikan mukjizat Allah
Meskipun
tidak seluruh poin dijelaskan, Ustadz Abu Jibriel meringkaskannya
secara simpel dan mudah difahami, disertai pembacaan dalil-dalilnya.
Beliau juga menyampaikan ada 13 jenis jihad menurut Imam Ibnu Qoyyim Al
Jauziyah. Namun sayangnya, kemuliaan dan ketinggian jihad inilah yang
saat ini dirusak dan disimpangkan maknanya oleh musuh-musuh Islam,
lanjut beliau. Hal ini dilakukan karena mereka, musuh-musuh Islam tidak
senang dengan jihad dan menolak jihad begitu juga dengan kebanyakan
ulama su'u di indonesia yang enggan menjelaskan tentang jihad yang
sesungguhnya padahal mujahidin adalah ath thaifah al manshurah yang akan selalu ada hingga akhir jaman
Pada 11 September 2001 terjadi "sandiwara penyerangan WTC".
Sejak saat itu, usaha memerangi terorisme dimulai dengan komando dari
Amerika dan barat. Sidney Jones melihat Ar Rahmah Media mengeluarkan
Jihad Magz dan membahas masalah tersebut secara tuntas. Maka Sidney
Jones pun membuat analisis untuk menuduh dan menyudutkan Ar Rahmah
Media. Tercatat beberapa laporan dari ICG, lembaga yang dipimpin oleh
Sidney Jones, yang menyudutkan Ar Rahmah Media.
Sementara itu, menurut Ustadz Abu Jibriel, Densus
88 itu sendiri dibentuk dan didanai oleh Australia (88 adalah jumlah
warna negara Australia yang tewas pada Bom Bali I). Austrlia sendiri
adalah sekutu Amerika, dan Amerika juga ikut mendanai densus
88 dengan menyumbangkan 50 juta US $ di tahap awal. Dengan begitu
dimulaikan perang melawan terorisme yang dikomando oleh Amerika dan
direalisasikan oleh Densus 88 yang sejatinya adalah perang melawan Islam dan kaum Muslimin. Bukti-buktinya sangat banyak, termasuk kebohongan-kebohongan densus, termasuk kepada Ustadz Abu Jibriel, utamanya dalam kasus penangkapan anak beliau, M Jibriel Abdul Rahman.
Ustadz
Abu Jibriel menjelaskan bahwa pemahaman jihad saat ini terbagi dua,
antara yang meyakini jihad global dan lokal. Masing-masing pihak
memiliki dalil dan meyakini pilihan mereka sendiri. Ustadz Abu Jibriel
mengaku kenal dan tahu Nurdin M Top sewaktu masih di Malaysia, di Johor
tepatnya, karena beliau mengajar di sana. Setelah itu, beliau tidak
tahu lagi sepak terjang Nurdin M Top. Mengenai dana Ar Rahmah Media
Ustadz Abu Jibriel balik bertanya berapa kira-kira dana yang dibutuhkan
untuk mengelola Ar Rahmah Media, apakah sangat banyak ? Dengan begitu,
orang tuanya saja, yakni beliau sendiri juga cukup kalau hanya
mendanai Ar Rahmah Media.
Ustadz
Abu Jibriel juga menceritakan tantang M Jibriel dan seputar
penangkapannya. Beliau menceritakan bahwa anaknya tersebut ingin ikut
umrah bersamanya dan karena pasportnya hilang maka M Jibriel membuat
pasport baru yang dia sendiri tidak tahu prosesnya. Mereka kemudian
bertemu di Mekkah dan setelah itu masing-masing pulang kembali ke tanah
air. Beliau tidak melihat keanehan apapun yang terjadi pada anaknya,
apalagi sebagaimana tuduhan-tuduhan yang selama ini beredar.
Untuk
itu Ustadz Abu Jibriel meyakini bahwa penangkapan anaknya dikarenakan M
Jibriel aktif mengelola Ar Rahmah Media, termasuk situs Arrahmah.com
yang selalu menampilkan berita-berita Islam dan jihad internasional.
Banyak yang tidak suka akan hal ini, termasuk Sidney Jones, yang
kemudian membuat laporan-laporan menyudutkan Ar Rahmah Media. Maka,
dicari-carilah alasan untuk menghentikan kiprah Ar Rahmah Media,
melalui penangkapan anaknya, M Jibreil. Disangkanya dengan menangkap M
Jibriel, maka berita dunia Islam dan jihad juga bisa ditutup dan
dibungkam. Maka Ustadz Abu Jibriel kembali menyimpulkan bahwa perang
melawan terorisme pada hakikatnya adalah perang untuk menghentikan
amalan jihad dan media jihad sebagaimana yang saat ini terjadi.
Ustadz
Abu Jibril dan TPM sudah mendatangi Komnas HAM Rabu (26/05/2010) .
Ketika diterima oleh Komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, Ustadz Abu
Jibril langsung mengeluarkan pendapatnya :
"Kejahatan Densus 88 sudah di luar batas, tapi belum ada tindakan yang dikenakan kepada Densus 88."
Ustadz
Abu Jibril juga mengatakan, Densus 88 telah melanggar HAM karena telah
menangkap, menculik, dan membunuh tanpa bukti. "Termasuk ketika
menangkap Jibril (Muhammad Jibril, anak Ustadz Abu Jibril), menggeladah
rumah saya, tidak ada surat dari pengadilan," kata Ustadz Abu Jibril.
Hal yang sama juga dilakukan terhadap orang-orang yang disangka teroris
lainnya.
Sementara itu, Muannas dari TPM menyatakan bahwa :
"Penangkapan
sekaligus penembakan yang dilakukan Densus 88 terhadap beberapa orang
tidak sesuai dengan standar prosedur yang berlaku. Kami juga akan
membahas isu-isu terorisme yang berkembang saat ini,"
Sebagaimana
kita ketahui, sejumlah penggerebekan kasus terorisme di beberapa daerah
sering disertai dengan penembakan yang menewaskan sasaran. Misalnya
saja penangkapan terhadap Maulana Cs di Cawang beberapa waktu lalu.
Sejumlah
saksi di Cawang mengatakan, Maulana tiba-tiba saja ditembak saat hendak
menaiki motor. Padahal Maulana tidak tampak melakukan perlawanan kepada
Densus 88. Sedangkan dua teman Maulana lainnya ditangkap setelah
anggota Polri memukul mereka dengan batu dan senjata, tanpa ada
perlawanan sedikit pun.
Tuntutan : Bubarkan Densus 88!
Tuntutan
para pemuda Solo ketika berorasi di depan Mapoltabes Surakarta adalah
dibubarkannya Densus 88. Menurut mereka, Densus 88 telah berbuat di luar
prosedur hukum, melanggar HAM dan keberadaanya justru tidak membuat
simpati masyarakat luas.
Ironisnya, Wakadiv Humas Mabes Polri
Brigjen Zainuri Lubis menegaskan tindakan Densus 88 yang mengeluarkan
tembakan tersebut karena untuk mencegah anggotanya tewas seperti saat
penyergapan teroris di Aceh. Tapi mengapa ada diskriminasi terhadap umat
Islam?
Ustadz Abu Jibril mengatakan, istilah teroris
memang hanya diperuntukkan bagi orang Islam. Menurut dia, orang-orang
yang mengganggu keamanan dan jelas-jelas menembak polisi di Papua itu
tidak disebut teroris, melainkan disebut separatis. Dengan alasan itu,
Densus 88 telah melakukan ketidakadilan.
Lebih lanjut
Ustadz Abu Jibril mengatakan, UU Terorisme memang sengaja dibuat oleh
Amerika Serikat dan Indonesia untuk menghentikan semangat jihad. Dia
juga mengeluhkan adanya penyebutan Masjid Al-Munawarroh sebagai masjid
teroris. Masjid itu berada di Pamulang tempat Ustadz Abu Jibril tinggal.
Guntur
Fattahillah dari TPM Pusat, mengatakan, pelanggaran HAM oleh Polri
dalam kasus-kasus terorisme tidak hanya terjadi pada kasus Ustadz Abu
Jibril saja.
"Pelanggaran HAM ini sudah terjadi sejak awal tahun
2000 atau sejak munculnya konflik Poso dan Ambon," kata Guntur. Dari
peristiwa tersebut, selalu ada pola yang sama dalam pelanggaran HAM yang
dilakukan.
Kenyataan lain yang membuktikan kejahatan Densus 88
adalah dengan penangkapan "teroris aceh" padahal kegiatan itu di
prakarsai oleh Sofyan Tsauri . Sofyan Tsauri adalah seorang intel
yang membiayai dan melatih secara militer orang-orang yang di rekrutnya
sendiri di pegunungan Aceh, bahkan dia sempat melatih di Markas Komando
Brimob di Kelapa Dua, Depok. Oleh karena itulah wajahnya tidak di
ekspose di media agar intel polri yang satu ini bisa menyusup dan
menjalankan tugasnya lagi. Seperti biasa Polri sudah lihai dalam membuat
rekayasa, polri yang berbuat dan polri yang menangkap sekaligus
menyematkan predikat terorris kepada anak buah didikanya .... luar
biasa....
Dan Densus 88 walaupun berperawakan tegap dengan cara
yang sangat memalukan menyergap mobil tumpangan Abu Bakr Ba'syir dengan
sangat kasarnya mereka menyergap Ustadz bagaikan gerombolan preman yang
sedang memalak di pinggr jalan.
Sofyan at tsauri adalah mata-mata
yang disusupkan oleh polri dalam rangka membuat rekayasa untuk
mangkaitkan jaringan tersebut dengan Abu Bakar Basyir, banyak
kejanggalan yang melingkupi sang penyusup ini diantaranya adalah
penjagaan dari densus88 yang terlalu longgar ama bajingan satu ini, dan
binatang inipun terlalu blak-blakan dalam berbicara mengenai Al Qaidah,
yang memang terlalu disengaja agar di expose oleh wartawan terutama TV
One (media bakrie, mantan bos lapindo) yang memang salah satu media pro
thogut yang sangat giat dalam mengkait kaitkan terrorisme dengan Islam,
dan selalu mengundang murtadin-murtadin dalam wawancaranya, TV One
adalah bagian dari media media global yang berusaha keras untuk
memadamkan cahaya Islam dan membenarkan kebohongan peristiwa WTC (9/11)
padahal banyak sekali bukti yang membuktikan bahwa peristiwa 9/11
adalah rekayasa amerika sendiri.
Sebelumnya
Mabes Polri mengaku memastikan Gories Mere berada dalam penggerebekan
teroris yang dilakukan oleh Densus 88 di Medan. Namun, jika benar Gories
yang tak lagi berdinas di bidang terorisme, ada dalam rombongan Densus
88, Mabes Polri menilai tidak ada masalah yang perlu dibesar-besarkan.
Bisa saja Gories memang ada keperluan di Medan.
Pada
Kamis 16 September, Danlanud Medan mengirim surat kepada Kapolda
Sumatera Utara terkait 'penerobosan' rombongan Densus 88 di Bandara
Polonia. TNI Angkatan Udara merasa keberatan karena rombongan itu tidak
mengindahkan aturan yang berlaku. Petugas yang berjaga di pos sempat
digertak oleh salah satu orang di rombongan tersebut. Orang itu
mengatakan agar si petugas pos tidak menghalangi misi negara. Selain
itu, orang di rombongan itu juga menyebut ada jenderal bintang tiga di
rombongan itu (GoriesMere).
Fakta seputar bom Bali 1
Tanggal 12 Oktober, dua buah bom meledak di Bali. Bom pertama meledak di Paddys Café, termasuk berdaya ledak rendah (low explosive), dan disusul kemudian dengan ledakan bom berkekuatan sangat tinggi (high explosive) di Sari Club, Kuta. Saat itu pemerintah Bush tengah gencar-gencarnya merekrut negara-negara lain, salah satunya Indonesia, agar mau bergabung dengan AS dalam perang melawan terorisme.
Ketika itu Presiden Megawati kurang memberikan tanggapan. Atas desakan umat Islam, pemerintah Megawati kala itu gamang merespon ajakan Bush. Dan meledaklah Bom Bali. Usai tragedi itu, pemerintah Megawati pun mau tidak mau berperan serta, aktif dalam perang melawan apa yang dinamakan AS sebagai terorisme. Indonesia saat itu sangat pro-aktif menangkapi para aktivis Islam, hingga banyak kalangan secara sinis menyebut republik ini telah menjadi negara bagian AS ke 51.
Amrozi dan kawan-kawan telah mengakui membom Paddys Café, yang berdaya ledak rendah. Namun mereka menolak sebagai pelaku yang meledakan bom berkekuatan sangat tinggi yang meledak di Sari Club, Kuta. “Kami tidak memiliki kemampuan untuk membuat bom sedahsyat itu, ” ujar Imam Samudera suatu ketika.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) alm. Letjen. ZA. Maulani saat itu berkeyakinan bahwa yang meledak di Sari Club adalah bom mikro nuklir. “Hanya mikro nuklir yang memiliki efek ledakan seperti itu, bukan RDX apalagi TNT. Dan mikro nuklir yang ada di dunia ini hanya diproduksi di instalasi nuklir Dimona, milik Israel. ”
Temuan Maulani dikuatkan oleh Joe Vialls. Mantan pakar demolisi dari kesatuan elit tentara Inggris SAS, yang kemudian desersi dan menetap di Australia sebagai pengamat masalah-masalah intelijen juga meyakini bom yang meledak di Sari Club adalah mikro nuklir, karena ada efek cendawannya. “Efek cendawan merupakan satu-satunya efek yang bisa dibuat oleh bom nuklir. Dan bom yang meledak di Sari Club, Kuta-Bali, memang mikro nuklir, ” ujar Vialls.
Letjen Maulani menghembuskan nafas beberapa waktu kemudian karena sakit. Dan Joe Vialls juga menemui ajal beberapa tahun kemudian. Kematiannya mencurigakan karena sangat mendadak. Ada indikasi Vialls diracun oleh MOSSAD, sama seperti Litvinenko diracun oleh agen-agen KGB atas perintah Vladimir Putin.
Saat terjadinya ledakan, sebuah kapal perang AS memang tengah melabuh jangkar di pelabuhan Genoa Bali dan anehnya bisa melakukan sweeping sekeliling kapal dalam radius ratusan meter, agar siapa pun tidak mendekat. Ini sesuatu yang aneh bin ajabi terjadi di republik yang berdaulat penuh.
Kesaksian seorang kapten angkatan bersenjata Australi yang tengah berlibur di Kuta dan selamat dari ledakan di Sari Club juga patut mendapat perhatian. Menurutnya, beberapa detik sebelum bom meledakkan Sari Club, aliran listrik padam di sekitarnya, seolah ada gelombang elektomagnetik atau gelombang radiasi yang menyebabkan listrik padam. Dan Vialss maupun Maulani yakin bahwa temuan ini memperkuat analisanya tentang mikro nuklir.
Namun sampai hari ini kepolisian kita masih saja berkeras kepala bahwa yang meledakkan dua bom di Bali itu Amrozi dan kawan-kawan. Betapa hebatnya Amrozi cs. Dan kepolisian juga menutup mata dan telinga tentang temuan-temuan yang mengarah ke penggunaan mikro nuklir. Bisa jadi, atas prestasi kepolisian inilah maka AS mengucurkan bantuan berupa dana dan aneka pelatihan yang tidak sedikit kepada Polri agar bisa lebih lincah menangkapi ‘teroris’. Pembentukan Detasemen 88, kesatuan khusus pemburu teroris, merupakan salah satunya di mana para personil detasemen ini dilatih oleh instruktur-instruktur yang didatangkan dari AS langsung dan merupakan mantan anggota FBI dan CIA.
Selain temuan-temuan di atas, juga harus diusut siapa sesungguhnya Ali Imron yang pernah kepergok tengah berada bersama perwira polisi Gorries Mere di Café Starbuck Kuningan, padahal kala itu Ali Imron sedang berstatus tahanan. Oleh banyak kalangan, Ali Imron diyakini sebagai double agent.
Fakta seputar bom Bali 1
Tanggal 12 Oktober, dua buah bom meledak di Bali. Bom pertama meledak di Paddys Café, termasuk berdaya ledak rendah (low explosive), dan disusul kemudian dengan ledakan bom berkekuatan sangat tinggi (high explosive) di Sari Club, Kuta. Saat itu pemerintah Bush tengah gencar-gencarnya merekrut negara-negara lain, salah satunya Indonesia, agar mau bergabung dengan AS dalam perang melawan terorisme.
Ketika itu Presiden Megawati kurang memberikan tanggapan. Atas desakan umat Islam, pemerintah Megawati kala itu gamang merespon ajakan Bush. Dan meledaklah Bom Bali. Usai tragedi itu, pemerintah Megawati pun mau tidak mau berperan serta, aktif dalam perang melawan apa yang dinamakan AS sebagai terorisme. Indonesia saat itu sangat pro-aktif menangkapi para aktivis Islam, hingga banyak kalangan secara sinis menyebut republik ini telah menjadi negara bagian AS ke 51.
Amrozi dan kawan-kawan telah mengakui membom Paddys Café, yang berdaya ledak rendah. Namun mereka menolak sebagai pelaku yang meledakan bom berkekuatan sangat tinggi yang meledak di Sari Club, Kuta. “Kami tidak memiliki kemampuan untuk membuat bom sedahsyat itu, ” ujar Imam Samudera suatu ketika.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) alm. Letjen. ZA. Maulani saat itu berkeyakinan bahwa yang meledak di Sari Club adalah bom mikro nuklir. “Hanya mikro nuklir yang memiliki efek ledakan seperti itu, bukan RDX apalagi TNT. Dan mikro nuklir yang ada di dunia ini hanya diproduksi di instalasi nuklir Dimona, milik Israel. ”
Temuan Maulani dikuatkan oleh Joe Vialls. Mantan pakar demolisi dari kesatuan elit tentara Inggris SAS, yang kemudian desersi dan menetap di Australia sebagai pengamat masalah-masalah intelijen juga meyakini bom yang meledak di Sari Club adalah mikro nuklir, karena ada efek cendawannya. “Efek cendawan merupakan satu-satunya efek yang bisa dibuat oleh bom nuklir. Dan bom yang meledak di Sari Club, Kuta-Bali, memang mikro nuklir, ” ujar Vialls.
Letjen Maulani menghembuskan nafas beberapa waktu kemudian karena sakit. Dan Joe Vialls juga menemui ajal beberapa tahun kemudian. Kematiannya mencurigakan karena sangat mendadak. Ada indikasi Vialls diracun oleh MOSSAD, sama seperti Litvinenko diracun oleh agen-agen KGB atas perintah Vladimir Putin.
Saat terjadinya ledakan, sebuah kapal perang AS memang tengah melabuh jangkar di pelabuhan Genoa Bali dan anehnya bisa melakukan sweeping sekeliling kapal dalam radius ratusan meter, agar siapa pun tidak mendekat. Ini sesuatu yang aneh bin ajabi terjadi di republik yang berdaulat penuh.
Kesaksian seorang kapten angkatan bersenjata Australi yang tengah berlibur di Kuta dan selamat dari ledakan di Sari Club juga patut mendapat perhatian. Menurutnya, beberapa detik sebelum bom meledakkan Sari Club, aliran listrik padam di sekitarnya, seolah ada gelombang elektomagnetik atau gelombang radiasi yang menyebabkan listrik padam. Dan Vialss maupun Maulani yakin bahwa temuan ini memperkuat analisanya tentang mikro nuklir.
Namun sampai hari ini kepolisian kita masih saja berkeras kepala bahwa yang meledakkan dua bom di Bali itu Amrozi dan kawan-kawan. Betapa hebatnya Amrozi cs. Dan kepolisian juga menutup mata dan telinga tentang temuan-temuan yang mengarah ke penggunaan mikro nuklir. Bisa jadi, atas prestasi kepolisian inilah maka AS mengucurkan bantuan berupa dana dan aneka pelatihan yang tidak sedikit kepada Polri agar bisa lebih lincah menangkapi ‘teroris’. Pembentukan Detasemen 88, kesatuan khusus pemburu teroris, merupakan salah satunya di mana para personil detasemen ini dilatih oleh instruktur-instruktur yang didatangkan dari AS langsung dan merupakan mantan anggota FBI dan CIA.
Selain temuan-temuan di atas, juga harus diusut siapa sesungguhnya Ali Imron yang pernah kepergok tengah berada bersama perwira polisi Gorries Mere di Café Starbuck Kuningan, padahal kala itu Ali Imron sedang berstatus tahanan. Oleh banyak kalangan, Ali Imron diyakini sebagai double agent.
Apapun
yang terjadi Densus88AT akan terus beraksi walaupun aksinya sangat
sadis dan memalukan sampai-sampai pernah menculik anak yang masih bau
kencur namun apa mau di kata jika Big Bos nya yang ada di amrik sono
masih memberi makan Densus 88 AT maka apapun akan di labrak Densus 88
AT. Densus 88 adalah anjingnya Amerika........